Iman merupakan dasar dari agama. Malaikat jibril mengajar nabi muhammad ketika sedang bersama para sahabat. Ketika itu malaikat jibril datang dan bertanya kepada nabi muhammad perihal iman dan dijawab oleh rosulullah bahwa iman ialah percaya kepada allah swt, para malaikat, kitab-kitab, para rosul, hari akhir dan takdir-Nya yang baik dan yang buruk. Setiap kali kata islam, di dalamnya tercakup rukun iman. Begitu juga setiap kali disebut kata iman maka terkandung di dalamnya rukun islam. Tetapi, apabila kata islam dan iman disebut secara bersamaan maka islam bermakna khusus pada amalan lahiriah, sedangkan iman bermakna khusus pada amalan batiniah.
Satu hal yang perlu diketahui bahwa iman adalah keyakinan di dalam hati, ucapan dengan lisan, dan amalan dengan anggota badan. Iman akan bertambah dengan taat kepada allah dan akan berkurang dengan taat pada setan. Iman inilah yang mendasari setiap amalan tiap muslim.
6 RUKUN IMAN
1). Iman kepada allah
Allah adalah zat yang maha pencipta, pemberi rejeki, zat yang menghidupkan dan mematikan. Zat yang mengatur semua makhluk sesuai dengan kehendakNya. Zat yang memiliki penuh hak atas semua bentuk peribadatan. Semua bentuk ibadah kepada allah harus ada dasar dan landasannya baik itu dari quran dan hadist atau para ulama yang telah diakui keilmuannya.
2). Iman kepada Malaikat
Malaikat diciptakan dari cahaya. Allah menciptakan mereka untuk menyembah-Nya dan menaati perintah-Nya. Malaikat selalu taat kepada allah, karena malaikat memang makhluk yang diciptakan tanpa nafsu dan didesain selalu taat kepada allah dan juga memiliki kekuatan yang besar.
Tiap golongan dari malaikat memiliki fungsi masing-masing. Ada yang bertugas menyampaikan wahyu, dialah malaikat jibril sebagai malaikat yang paling mulia. Ada yang ditugaskan untuk membagikan rejeki, dialah malaikat mikail. Kemudian malaikat israfil bertugas meniupkan sangkakala untuk menghidupkan dan mematikan makhluk. Demikianlah, semua malaikat memiliki tugasnya masing-masing.
3). Iman kepada kitab allah
Allah menurunkan kitab-kitab. Di antara kitab itu ada yang ditulis dengan tangan allah sendiri dan ada yang allah wahyukan. Disebutkan di dalam quran, kitab taurat, injil, zabur, furqan, dan suhuf ibrahim adalah kita-kitab yang paling mahsyur. Al quran menjadi penutup dan mencakup kitab-kitab yang terdahulu dan menjadikan semua hukum di kitab yang lama menjadi tidak berlaku lagi. Kitab quran inilah yang menjadi pedoman yang paling akhir dan penutup zaman. Sehingga nabi isa as ketika turun ke bumi nanti di akhir zaman, beliau akan mengikuti ajaran quran dan nabi muhammad saw.
4). Iman kepada utusan allah
Kita sebagai manusia harus percaya bahwa alllah tidak akan meninggalkan makhluknya begitu saja, karena Dia tidak menciptakan manusia dengan sia-sia. Allah pun mengutus para nabi dan rosul untuk menyampaikan risalahNya dan menunaikan amanah yang dibebankan kepada mereka. Diawali dengan nabi adam as hingga nabi muhammad saw sebagai penutup para nabi dan rosul.
Setiap manusia yang hidup di jaman ini, harus mengikuti ajaran nabi muhammad saw. Bahkan jika ada manusia yang dari jaman dulu (jaman nabi adam as) misalnya dihidupkan lagi, maka mereka wajib mengikuti ajaran nabi muhammad saw. Karena nabi muhammad saw adalah penutup para nabi dan juga menjadi penyempurna ajaran nabi-nabi yang terdahulu. Setiap orang muslim wajib percaya bahwa sebelum nabi muhammad saw ada nabi yang juga menjadi penyeru kepada allah swt, namun tidak wajib mengikuti ajarannya. Yang wajib kita percaya dan lakukan adalah mengikuti ajaran nabi muhammad saw.
5). Iman kepada hari akhir
Kematian adalah hal yang pasti dan kebenaran yang nyata bagi setiap makhluk. Semua makhluk ciptaan allah swt pasti memiliki ajal. Setiap muslim wajib meyakini akan hal ini. Semua muslim juga wajib percaya bahwa setelah semua manusia mati maka akan dibangkitkan dan akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapanNya kelak. Allah menciptakan semua makhluk dari ketiadaan dan tanpa contoh sebelumnya. Dia mahakuasa dan mampu untuk mengembalikan mereka. Semua itu mudah bagi allah swt.
Berbagai teks di alquran dan sunnah menunjukkan bahwa seluruh alam semesta akan dihancurkan, bumi diganti dengan bumi yang lain, dan langit dengan langit yang lain. Semua manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dan dikumpulkan di padang mahsyar. Di sanalah berbagai peristiwa besar akan dilalui. Di antaranya adalah kehadiran allah untuk memberi keputusan bagi semua makhluk. Semua makhluk dikumpulkan pada satu dataran.
Berikutnya percaya dan meyakini terhadap telaga nabi muhammad berikut keterangan seputar sifat-sifatnya. Yakin terhadap timbangan (mizan) amal dan penyerahan lembaran-lembaran berisi catatan amalan. Di antara mereka ada yang mengambil catatan dari arah kanan, ada yang dari arah kiri dan ada yang dari arah belakang.
Lalu juga percaya bahwa semua manusia di hari akhir nanti akan melewati shirath di atas jahanam, yang manusia akan melewatinya sesuai ukuran amalan masing-masing. Penghuni surga akan menghuni surga, selamanya dan tanpa kesedihan. Penghuni neraka – yang telah ditetapkan allah – pun kekal di dalamnya selamanya dan tanpa kebahagiaan. Di dalam surga ada tingkatan-tingkatan, kita wajib memohon karunia tersebut kepada-Nya. Di dalam neraka ada jurang-jurang, semoga allah melindungi kita semua darinya.
6). Iman kepada qadha dan qadar
Setiap manusia wajib mengimani bahwa allah mengetahui apa yang telah dan yang akan terjadi. Ketika allah memerintahkan untuk menulis, qalam pun menulis segala sesuatu yang akan terjadi. Peristiwa itu terjadi lima puluh ribu tahun sebelum langit dan bumi diciptakan, sedangkan arsy-Nya di atas air.
Segala yang allah tulis akan terjadi dengan berbagai sebab. Siapa saja yang allah tulis bahagia, allah mudahkan jalannya. Siapa saja yang allah tulis sengsara, makan dia akan menemui jalan kesulitan. Sesungguhnya setiap hamba bebas memilih jalan yang akan dia pilih. Dan atas pilihannya itu, dia akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap manusia wajib untuk berusaha dan dalam berusaha itu harus bersandarkan kepada allah swt dan bertawakal kepada allah swt terhadap hasilnya. Kemudian apa yang telah ditakdirkan untuknya akan pasti terjadi dan bila belum, maka tidak akan terjadi.
Namun demikian takdir tidak boleh dijadikan alasan untuk melakukan keburukan. Misalnya seorang ketika ditanya, “Kenapa kamu tidak sholat?”, kemudian dia menjawab, “Nanti apabila allah berkehendak.”
Takdir hanya boleh dijadikan alasan ketika datang berbagai musibah, seperti takdir allah swt atas nabi adam as, ketika dia dikeluarkan dari surga. Itu adalah musibah. Adapun maksiatnya yaitu makan buah terlarang dari pohon surga, maka allah telah mengampuninya.
Takdir tidak bisa dijadikan alasan karena itu hanya sia-sia belaka. Seperti ketika melakukan keburukan, maka dia akan berkata, ini sudah menjadi takdir Tuhan. Maka ketika dia ditangkap oleh polisi maka dapat ditakdirkan itu adalah takdir Tuhan juga. Jadi semua itu adalah takdir Tuhan.
Qadha’ (ketentuan) allah bukanlah pemaksaan. Ia adalah pengetahuan dan catatan yang allah kehendaki. Allah menakdirkan kepada seorang hamba berdasarkan pilihan manusia itu sendiri. Selanjutnya allah akan memudahkannya sesuai dengan yang hamba itu minta. Wallahu a’lam.
EmoticonEmoticon