Monday, September 5, 2016

Pengertian Dan Makna Syahadat



Dua kalimat syahadat adalah dua fondasi agama dan – menjadi – pintu gerbang islam. Tidak ada jalan masuk ke dalam agama islam (menjadi pemeluk agama islam), kecuali dengan melaluinya. Disebut dua kalimat syahadat karena terdapat dua bagian di dalamnya.


BAGIAN PERTAMA

Bagian pertama adalah kalimat : asyhadu allaa ilaaha illallaah (Saya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali allah swt). Artinya, tidak ada yang berhak disembah kecuali allah. Kalimat : tidak ada ilah yang berhak disembah, berfungsi untuk menafikan semua sesembahan selain allah. Adapun kalimat : kecuali allah, berfungsi menetapkan bahwa semua jenis ibadah hanya untuk allah, yang tiada sekutu bagiNya.
Arti kalimat : ilah yang berhak disembah, adalah tidak ada sekutu bagiNya dalam hal rububiyah, uluhiyah, serta asma’ dan sifat-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan hanya Dialah yang berhak disembah, tiada yang lain. Demikian penafsiran yang benar, dimana ada penafsiran yang lain dimana hal itu keliru. Siapa yang menafsirkannya dengan penafsiran yang lain selain ini, maka dia telah melakukan kesalahan.
Bagian pertama dari kalimat syahadat meliputi tiga macam tauhid, yaitu (1) tauhid rububiyyah , (2) tauhid uluhiyyah, dan (3) tauhid asma’ wa sifat. Berikut rinciannya .
(1). Tauhid rububiyyah, ialah mengesakan allah tentang perbuatan-Nya, yaitu bahwa allah adalah pencipta, pemberi rezeki, yang menghidupkan dan yang mematikan. Apa yang dia kehendaki maka terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki, tidak akan terjadi.
(2). Tauhid uluhiyyah, ialah mengesakan allah melalui perbuatan hamba. Seorang hamba shalat dan berhaji ke Baitullah Mekah adalah untuk allah. Seorang hamba berdoa, memohon pertolongan, dan tidak memohon ganjaran, kecuali hanya kepada Allah. Seorang pun tidak menganggap bahwa allah tidak mampu berbuat apa yang tidak mampu diperbuat makhluk-Nya. Demikianlah berbagai macam wujud penyembahan.
(3). Tauhid asma’ wa sifat, ialah menyifati allah dengan apa yang Dia sifati oleh diri-Nya sendiri dan disifati oleh rosul-Nya dengan segala sifat kesempurnaan, menyucikan allah dari segala bentuk kekurangan dan cacat sebagai penetapan yang tanpa perumpamaan dan penyucian yang tanpa batas.
Firman allah : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan dialah yang maha Mendengar dan Melihat (Asy-Syura – 11 )

BAGIAN KEDUA

Bagian kedua adalah (kalimat) : asyhadu anna muhammadan rosulullah shallallahu ‘alaihi wa salam (saya bersaksi bahwa muhammad saw rosulullah adalah utusan allah). Pada bagian kedua ini, maknanya terangkum ke dalam poin-poin berikut :
  • Menaati segala perintah rosulullah
  • Membenarkan apa yang beliau kabarkan
  • Menjauhi segala yang dilarang oleh beliau
  • Tidak menyembah, kecuali dengan yang telah beliau syariatkan

Bagian pertama bermakna bahwa allah-lah yang berhak atas segala bentuk sembahan yang meliputi makna menjauhi ibadah kepada selain allah. Itulah makna iman kepada allah dan pengingkaran terhadap kesesatan.
Bagian kedua, membatasi jalan yang wajib ditempuh dalam beribadah dan membenarkan semua yang telah dikabarkan dan dinasihatkan kepada kita karena melalui wahyu.
Allah berfirman : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang telah diwahyukan.” (An-Najm : 3-4).

Apabila datang suatu berita dari rosulullah wajib bagi kita membenarkannya dan mengamalkannya, baik berita itu bisa dinalar akal atau tidak. Kita wajib mengamalkan semua yang telah diwajibkan dan juga sekuat tenaga melakukan semua sunnah yang telah rosul lakukan.  Menjauhi semua hukum haram dan juga makruh, kecuali dengan adanya uzur/halangan yang telah dibolehkan oleh syar’i.
Allah tidak disembah, kecuali dengan yang disyariatkannya. Maksudnya ialah meng-Esa-kan dengan selalu merasa diawasi oleh-Nya. Amal tidak akan diterima, kecuali jika ikhlas karena allah dan sesuai dengan ketentuan sunah rosulullah.
Allah berfirman : “Katakanlah, jika kamu mencintai allah, ikutilah aku, niscaya allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (Ali Imran : 31)
Hadistpun menyebutkan : “Siapa yang mengada-ada dalam urusan kami dan tidak berdasar darinya maka tertolak”.

Pengertian dan makna syahadat ini sangat penting sekali bagi tiap muslim untuk mengetahuinya. Karena ini adalah landasan agama yang bisa menyebabkan semua amal yang kita lakukan diterima oleh allah swt bila sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dengan hati yang benar dalam mengerti syahadat itu sendiri.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon